• Kirim Naskah
Wilwatekta.id
No Result
View All Result
  • Esai
  • Peristiwa
  • Tokoh
  • Pesan
  • Liputan
  • Fiksi
  • Pilihan Redaksi
  • Pitutur Kamituwo
  • Esai
  • Peristiwa
  • Tokoh
  • Pesan
  • Liputan
  • Fiksi
  • Pilihan Redaksi
  • Pitutur Kamituwo
No Result
View All Result
Wilwatekta.id - edukasi tanpa tendensi
No Result
View All Result
Home Esai

Surat Terbuka untuk Pejabat Generasi Tua: 3 Tips Supaya Tidak Tratapan Dipimpin Mas Lindra

Imam Sarozi by Imam Sarozi
26/06/2021
in Esai
0
Mas Bupati

Mas Bupati Lindra. Sumber Gambar: Instagram @adityahalindra

Dear, untuk para pejabat di lingkup Pemkab Tuban yang masuk generasi X (golongan generasi tua). Apa kabs? Semoga sehat selalu, ya bapak/ibuk.

Bagaimana kesan di minggu pertama setelah dipimpin Mas Bupati Lindra? Alhamdulillah, semakin rajin minum aqua.

Apa yang dikatakan Mbak Kayla Sherly tampaknya benar, bahwa semua akan milenial pada waktunya. Hadirnya Mas Lindra sebagai bupati Tuban seakan membawa oase setelah cukup lama Kabupaten Tuban dipimpin oleh generasi tua.

Kasus aduan keluarga pasien yang mengeluhkan pelayanan RSUD Koesma Tuban melalui media sosial, yang kemudian direspon cepat oleh Mas Bupati seakan menjadi terapi shock bagi para pejabat di internal RSUD, dan secara luas untuk para pejabat di internal pemkab yang selama ini mengedepankan aduan secara prosedur.

Tindakan Mas Bupati yang langsung merespon aduan masyarakat melalui kanal media sosial ini menjadi bukti bahwa semua akan ‘media sosial’ pada waktunya.

Nah, supaya bapak/ibuk pejabat generasi tua tidak tratapan terus menerus dengan gaya kepemimpinan anak milenial. Berikut tips yang bisa anda terapkan untuk mengimbangi gaya kepemimpinan Mas Bupati Lindra.

#1 Segera buat akun fesbuk bagi yang belum punya

Ibarat kata, setiap generasi ada zamannya, dan setiap zaman ada generasinya. Perlu bapak/ibuk pahami dan ketahui, generasi Y atau generasi milenial adalah generasi yang melek teknologi. Dan, Mas Bupati adalah bagian dari generasi Y yang aktif di media sosial.

Karenanya, tidak heran jika Mas Bupati bisa langsung mengetahui dan memberikan respon cepat soal aduan masyarakat yang disampaikan di media sosial terkait kasus keluhan pelayanan di RSUD Koesma tersebut.

Sebagai generasi milenial, saya meyakini Mas Bupati paham betul bahwa di era yang serba cepat ini masyarakat sudah mulai jengah dengan pola pelayanan yang mengedepankan prosedur, yang rerata lama dan bertele-tele.

Nah, supaya bapak/ibuk tidak selamanya tratapan dengan gaya kepemipinan Mas Bupati yang milenial, mulai sekarang saya sarankan mulai aktif bermedia sosial.

Kalo belum punya fesbuk, segera minta tolong kepada staf atau anak anda untuk membuatkan akun fesbuk. Kalo perlu sekalian IG dan twitter, lalu folow akun saya, eh maksudnya akun Mas Bupati, supaya blio tahu, setidaknya anda sudah berusaha menjadi milenial.

#2 Sering-sering unggah status di media sosial

Setelah anda memiliki akun fesbuk atau yang sudah memiliki akun. Tahap selanjutnya adalah mulai aktif di media sosial. Ikuti semua grup fesbuk yang kaitannya lokal Tuban. Setelah itu, mulailah aktif unggah status, poto-poto kegiatan, hingga rajin komentar.

Oh ya, jangan lupa juga, dan ini wajib hukumnya, setiap Mas Bupati uplod foto di fesbuk, IG, maupun twitter, wajib hukumnya minimal memberikan like (jangan sampai salah lho ya, tanda like itu jempol ke atas, bukan jempol ke bawah, tapi kalo mau uji nyali ya ga papa sih. Kalau mau tahu bagaimana responnya Mas Bupati, ya dicoba dulu aja). Kenapa memberikan like itu penting, itung-itung absen. Syukur-syukur bisa menulis di kolom komentar.

#3 Cepat dan tanggap dalam merespon keluhan

Sekarang adalah eranya kecepatan. Pesatnya perkembangan teknologi informasi membuat semuanya berjalan dengan sangat cepat. Untuk itu, ketepatan dan kecepatan dalam memberikan pelayanan sangat diperlukan. Bapak/ibuk pejabat generasi tua harus mulai memahami itu.

Kasus keluhan masyarakat terhadap pelayanan RSUD Koesma itu menunjukan bahwa para pimpinan rumah sakit kurang memedulikan keluhan netizen di media sosial. Mereka seakan masih menganggap bahwa aduan harus disampaikan secara prosedural.

Saya tidak ingin mengatakan bahwa proses aduan secara prosedural itu sudah kuno. Tetapi, kembali pada awal tadi, setiap setiap generasi ada zamannya, dan setiap zaman ada generasinya. Sekarang adalah eranya media sosial. Yang hanya dengan foto saja sudah bisa menggambarkan baik-buruknya pelayanan, apalagi dengan diskripsi.

Nah, itulah tiga tips untuk pejabat generasi tua supaya tidak tratapan selama dipimpin Bupati Lindra. Namun, tips hanyalah saran. Sedangkan ‘semua akan milenial pada waktunya’ adalah keharusan. Untuk itu, doa tetap menjadi bagian penting supaya anda ‘selamat’ dari ‘program’ milenial pada waktunya.

Bismillah, aman dan tetap menjadi kepala dinas.

Tags: Aditya Halindra FaridzkyKabupaten TubanMas Bupatimedia sosialPemkab TubanRSUD Koesma Tuban
SendShareTweet
Imam Sarozi

Imam Sarozi

Juru edit Wilwatekta.ID

Next Post
Single mom

Single Mom yang Mencoba Tetap Tegar dan Menahan Hasrat untuk Bercinta

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Foto Aditya Halindra Faridzky Bupati Terpilih Tuban

4 Hal yang Mungkin Hilang Setelah Mas Lindra Dilantik Jadi Bupati

20/04/2021
Membangun Infrastruktur di Wilayah Perbatasan Bojonegoro-Tuban itu Berat, Biar Bu Anna Saja

Membangun Infrastruktur di Wilayah Perbatasan Bojonegoro-Tuban itu Berat, Biar Bu Anna Saja

12/04/2021
Mas Bupati

Surat Terbuka untuk Pejabat Generasi Tua: 3 Tips Supaya Tidak Tratapan Dipimpin Mas Lindra

26/06/2021
Mas Lindra dan Pak Riyadi

3 Cara Sederhana Melihat Hubungan Mas Bupati dan Pak Wabup, yang Katanya Sudah Tidak Harmonis

23/06/2021
Sinta dan Hasratnya kepada Buku

Sinta dan Hasratnya kepada Buku

Wujudkan Tradisi Literasi, SMP Islam Sunan Bejagung Gandeng Gerakan Tuban Menulis

Wujudkan Tradisi Literasi, SMP Islam Sunan Bejagung Gandeng Gerakan Tuban Menulis

Gus Yaqut menyapa jemaat paska ibadah Natal terbatas di GPIB "Immanuel" / Gereja Blenduk Kota Semarang

Gus Yaqut: Saatnya Mengembalikan Agama Sebagai Inspirasi, Bukan Aspirasi

Masyarakat Menjadi Korban Penghisapan atas Keserakahan Penguasa

Masyarakat Menjadi Korban Penghisapan atas Keserakahan Penguasa

Wujudkan Tradisi Literasi, SMP Islam Sunan Bejagung Gandeng Gerakan Tuban Menulis

Wujudkan Tradisi Literasi, SMP Islam Sunan Bejagung Gandeng Gerakan Tuban Menulis

15/05/2022
SDM dan Kesempatan Kerja di Kabupaten Tuban

SDM dan Kesempatan Kerja di Kabupaten Tuban

28/04/2022
Telaah Penguatan Gerakan Organisasi PMII, Pasca Reformasi dan Era Digitalisasi

Telaah Penguatan Gerakan Organisasi PMII, Pasca Reformasi dan Era Digitalisasi

28/04/2022
Transformasi Gerakan Merawat Peradaban, PMII Di Era Post Truth Dan Digitalisasi

Transformasi Gerakan Merawat Peradaban, PMII Di Era Post Truth Dan Digitalisasi

18/04/2022



Edukasi Tanpa Tendensi
Media alternatif di kabupaten Tuban, platform digital anti mainstream membawa degup kebahagiaan secara konstruktif.

Info Kerjasama
redaksi@wilwatekta.id

Kategori

  • Budaya
  • Esai
  • Fiksi
  • Liputan
  • News
  • Peristiwa
  • Pesan
  • Pilihan Redaksi
  • Pitutur Kamituwo
  • Religi
  • Sejarah
  • Tokoh

Wilwatekta ID © 2021

  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontak
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Esai
  • Peristiwa
  • Liputan
  • Tokoh
  • Religi
  • Fiksi
  • Pilihan Redaksi
    • Pitutur Kamituwo

© 2021 Wilwatekta - Mengabarkan dengan bahagia Wilwatekta.

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.