• Kirim Naskah
Wilwatekta.id
No Result
View All Result
  • Esai
  • Peristiwa
  • Tokoh
  • Pesan
  • Liputan
  • Fiksi
  • Pilihan Redaksi
  • Pitutur Kamituwo
  • Esai
  • Peristiwa
  • Tokoh
  • Pesan
  • Liputan
  • Fiksi
  • Pilihan Redaksi
  • Pitutur Kamituwo
No Result
View All Result
Wilwatekta.id - edukasi tanpa tendensi
No Result
View All Result
Home Esai

[Part I] Konsep Humanisme Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

Redaksi by Redaksi
17/03/2021
in Esai, Tokoh
0

Wilwatekta.id – Pembacaan konsep Humanisme  Abdurrahman Wahid (Gus Dur) hal ini menyiratkan satu fakta, bahwa tanpa pembacaan mendalam, humanisme tidak akan bisa ditemukan di dalam pemikiran Abdurrahman Wahid (Gus Dur). sebabnya jelas, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) hanya menyelipkan perspektif humanistik di dalam lapisan-lapisan terdalam dari pemikirannya yang bersifat tipis. Tanpa kejelian dan jam terbang panjang dalam pergulatan dengan pemikirannya, tak  akan tertemukan prinsip humanistik ini.

Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sering membungkus humanisme di dalam terma-terma seperti kesejahteraan rakyat, keadilan, persamaan di dalam hukum, demokrasi, hingga toleransi beragama (Arif, 2013:55-57).

Penggalian humanisme didalam pemikiran Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi penting untuk terlihat prinsip dasar dari segenap pemikiran dan gerakannya, sejak gerakan sosial hingga politik praktis. Hanya saja Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memang bukan seorang pemikir humanisme dalam artian formal. Sebab, ia tidak secara khusus menulis tentang humanisme. Tulisan yang secara eksplisit berjudul humanisme hanya ada di dua buku; Imam Khalil Al-Farahibi dan Humanisme dalam Islam serta Mencari Perspektif Baru Hak Asasi Manusia.

Ditulisan yang pertama, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) lebih mengeksplorasi sumbangan Al-Farahidi, seorang ahli bahasa abad ke-2 Hijriyah yang telah menyumbangkan tradisi humanistik didalam Islam. Dalam hal ini, humanisme Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di maknai secara longgar, yakni perluasan wawasan keislaman, dari tradisi Islam klasik kepada tradisi  filsafat yunani.

Maka dalam kasus humanisme Islam, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memaknai humanisme sebagai rasionalisasi dan modernisasi Islam sebab melaluinya, Islam bisa diikutsertakan dalam pengembangan kemanusiaan secara umum. Pada titik ini, humanisme telah inheren di dalam modernitas sehingga keterlibatan Islam didalam moderenisasi secra otomatis mengerakkan humanisasi berbasis Islam.

Sementara itu dalam tulisan kedua, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) banyak mengelaborasi berbagai perspektif tentang HAM. Dalam kaitan ini, ia mengapresiasi pendekatan liberal yang berupaya memenuhi hak-hak sipil dan politik dari warga negara modern. Namun pada saat bersamaan, ia mengusulkan penyempurnaan melalui apa yang di sebut sebagai pendekatan struktural atas HAM. Pendekatan struktural ini merupakan upaya pemenuhan hak sosial-ekonomi yang harus disediakan negara sehingga HAM belum benar terwujud ketika warga negara hanya di beri “kebebasan politik“, tetapi belum terpenuhi hak-hak dasar hidupnya sebagai manusia yang butuh hidup secara layak (Arif, 2013:56).

Penulis: Imam Sarozi (Penulis ‘Suluk Rindu’)

Tags: Gus DurHAMHumanismeKonten Nasional Hari IniKonten Tuban Hari Ini
SendShareTweet
Redaksi

Redaksi

Next Post
[Part II] Konsep Humanisme Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

[Part II] Konsep Humanisme Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Foto Aditya Halindra Faridzky Bupati Terpilih Tuban

4 Hal yang Mungkin Hilang Setelah Mas Lindra Dilantik Jadi Bupati

20/04/2021
Membangun Infrastruktur di Wilayah Perbatasan Bojonegoro-Tuban itu Berat, Biar Bu Anna Saja

Membangun Infrastruktur di Wilayah Perbatasan Bojonegoro-Tuban itu Berat, Biar Bu Anna Saja

12/04/2021
Mas Bupati

Surat Terbuka untuk Pejabat Generasi Tua: 3 Tips Supaya Tidak Tratapan Dipimpin Mas Lindra

26/06/2021
Mas Lindra dan Pak Riyadi

3 Cara Sederhana Melihat Hubungan Mas Bupati dan Pak Wabup, yang Katanya Sudah Tidak Harmonis

23/06/2021
Sinta dan Hasratnya kepada Buku

Sinta dan Hasratnya kepada Buku

Wujudkan Tradisi Literasi, SMP Islam Sunan Bejagung Gandeng Gerakan Tuban Menulis

Wujudkan Tradisi Literasi, SMP Islam Sunan Bejagung Gandeng Gerakan Tuban Menulis

Gus Yaqut menyapa jemaat paska ibadah Natal terbatas di GPIB "Immanuel" / Gereja Blenduk Kota Semarang

Gus Yaqut: Saatnya Mengembalikan Agama Sebagai Inspirasi, Bukan Aspirasi

Masyarakat Menjadi Korban Penghisapan atas Keserakahan Penguasa

Masyarakat Menjadi Korban Penghisapan atas Keserakahan Penguasa

Wujudkan Tradisi Literasi, SMP Islam Sunan Bejagung Gandeng Gerakan Tuban Menulis

Wujudkan Tradisi Literasi, SMP Islam Sunan Bejagung Gandeng Gerakan Tuban Menulis

15/05/2022
SDM dan Kesempatan Kerja di Kabupaten Tuban

SDM dan Kesempatan Kerja di Kabupaten Tuban

28/04/2022
Telaah Penguatan Gerakan Organisasi PMII, Pasca Reformasi dan Era Digitalisasi

Telaah Penguatan Gerakan Organisasi PMII, Pasca Reformasi dan Era Digitalisasi

28/04/2022
Transformasi Gerakan Merawat Peradaban, PMII Di Era Post Truth Dan Digitalisasi

Transformasi Gerakan Merawat Peradaban, PMII Di Era Post Truth Dan Digitalisasi

18/04/2022



Edukasi Tanpa Tendensi
Media alternatif di kabupaten Tuban, platform digital anti mainstream membawa degup kebahagiaan secara konstruktif.

Info Kerjasama
redaksi@wilwatekta.id

Kategori

  • Budaya
  • Esai
  • Fiksi
  • Liputan
  • News
  • Peristiwa
  • Pesan
  • Pilihan Redaksi
  • Pitutur Kamituwo
  • Religi
  • Sejarah
  • Tokoh

Wilwatekta ID © 2021

  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontak
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Esai
  • Peristiwa
  • Liputan
  • Tokoh
  • Religi
  • Fiksi
  • Pilihan Redaksi
    • Pitutur Kamituwo

© 2021 Wilwatekta - Mengabarkan dengan bahagia Wilwatekta.

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.