Wilwatekta.id
  • Peristiwa
  • Esai
  • Fiksi
  • Travel
  • Religi
  • Tokoh
  • Pesan
  • Pojok Tuban
  • Budaya
No Result
View All Result
wilwatekta.id
  • Peristiwa
  • Esai
  • Fiksi
  • Travel
  • Religi
  • Tokoh
  • Pesan
  • Pojok Tuban
  • Budaya
No Result
View All Result
Wilwatekta.id

IPNU IPPNU Tuban Mau Kemana? Jangan Tersesat!

Redaksi Wilwatekta.id by Redaksi Wilwatekta.id
Friday, 8 January 2021
in Esai

Wilwatekta.id – Disadari atau tidak, IPNU IPPNU merupakan lahan empuk untuk menyebarluaskan organisasi sebelah yang notabene bukan menjadi bagian inti dari pada Nahdlatul Ulama. Rasanya tanpa disebut pun sudah tahu dengan sendirinya.

Melihat daripada pendiri IPNU khususnya yaitu KH. Tholchah Mansoer yang merupakan salah satu kader terbaik organisasi sebelah, bukan berarti generasi penerusnya juga mengikuti organisasi yang diikutinya. Padahal secara jelasnya Nahdlatul Ulama memiliki banyak sekali Badan Otonom yang harus diikuti oleh masyarakat NU itu sendiri.

Jika ditarik garis besarnya, mayoritas kader IPNU IPPNU merupakan hasil dari didikan organisasi sebelah, kalau boleh di sebutkan, HMI namanya, kira-kira 70%. Sedangkan 30% adalah kader asli NU yang tergabung dalam organisasi PMII.

Namanya kader PMII sudah tentu NU-nya, sedangkan kader IPNU IPPNU belum tentu PMII, tapi mereka tetep NU. Hal ini menjadi persoalan besar dan menyulitkan NU untuk berkembang karena di dalamnya terdapat beberapa aliran, yang mana bukan mengalir darah NU. NU ideologinya jelas, PMII pun jelas, karena memang PMII adalah banomnya NU.

Sebagai contohnya di salah satu kampus NU yang ada di Tuban, organisasi sebelah mulai masuk ke kampus tersebut, untuk melakukan pelebaran sayap. Mengajak mahasiswa NU yang kuliah di sana yang kemudian direkrut menjadi anggotanya.

Hasil Muktamar ke-33 NU di Jombang tahun 2015 pada halaman 49 dijelaskan secara gamblang bahwasanya PMII adalah banom NU, namun faktanya banyak sekali kader NU yang ikut organisasi sebelah. Dengan alasan yang cukup dramatis, yaitu PMII sering demo, PMII urakan protes kebijakan pemerintah, dan PMII oragnisasi politik.

Kalau sudah seperti ini, susah jadinya untuk membedakan kader yang berdarah asli NU dan suntikan. Benar, sama-sama NU-nya namun beda darahnya. Yang satu darahnya biru kuning tapi asli NU, yang satunya hijau hitam namun tidak jelas apa apakah NU asli atau cuma klaim-klaiman belaka.

Menindaklanjuti organisasi sebelah yang hendak masuk di kampus NU itu menjadi perbincangan panas serta menjadi perdebatan panjang, jika dibahas tidak akan ada habisnya. Sebab dalam setiap diskusi mesti terjadi perbedaan pendapat dan dirasa sama benarnya dan sama salahnya. Namun harus diyakini bahwa biru kuning tetap yang menang.

Lucunya, ketika organisasi sebelah masuk ke dalam organisasi IPNU IPPNU, mereka berupaya untuk menghegemoni kader IPNU IPPNU yang dirasa masih polos dengan menanamkan bibit-bibit rasa ketidaksukaan dengan organisasi PMII. Tentunya mereka akan mudah terpengaruh. Entah apa maksudnya ini masih menjadi bahan yang perlu dikaji secara mendalam. Meski bukan semuanya seperti itu, namun sebagian kecil ada yang seperti itu.

Agar tidak terjadi kesalahan teknis dalam proses pengkaderan yang ada di Nahdlatul Ulama. Maka diperlukan ketegasan dari NU sendiri terkait hal ini, sehingga nantinya kader-kader NU tidak kebingungan untuk mengikuti organisasi yang ada di dalamnya. Kembalikanlah IPNU IPPNU ke Khittah NU, jangan biarkan kader-kader NU yang tergabung di IPNU IPPNU tersesat dan menjadi jembatan dan lahan empuk pengkaderan yang bukan bagian dari NU. (*)

Tags: HMIIPNU IPPNUKonten Nasional Hari IniKonten Tuban Hari IniNahdlatul Ulama
Redaksi Wilwatekta.id

Redaksi Wilwatekta.id

Related Posts

Seni Memahami Kebijakan Pemerintah yang Rumit-Rumit Susah

Seni Memahami Kebijakan Pemerintah yang Rumit-Rumit Susah

Keharmonisan Hudanoor: Warisan yang Harus Dijaga Mas Lindra dan Pak Riyadi

Keharmonisan Hudanoor: Warisan yang Harus Dijaga Mas Lindra dan Pak Riyadi

Surat Terbuka untuk Seluruh Pak RT di Indonesia Pasca Rentetan Kasus Terorisme

Surat Terbuka untuk Seluruh Pak RT di Indonesia Pasca Rentetan Kasus Terorisme

Sebuah Pertanyaan dan Jawaban Soal Radikalisme Fanatik Islam

Sebuah Pertanyaan dan Jawaban Soal Radikalisme Fanatik Islam

wilwatekta.id - Edukasi Tanpa Tendensi

Edukasi Tanpa Tendensi

Kontak Kami
redaksi@wilwatekta.id

Kirim Naskah / Tentang / Redaksi / Penulis

No Result
View All Result
  • Peristiwa
  • Esai
  • Fiksi
  • Travel
  • Religi
  • Tokoh
  • Pesan
  • Pojok Tuban
  • Budaya

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist