WILWATEKTA.ID – Sebagai fans DPR, saya sungguh bangga dengan kerendahan hati para anggota DPR yang tidak merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 yang jatuh pada Minggu, 29 Agustus 2021 lalu. Apalagi, saat ini masih dalam kelabu pandemi. Sehingga, tidak elok apabila wakilnya senang-senang merayakan ulang tahun, sementara majikannya—rakyat sedang susah.
Toh, yang mau dirayakan apa sih? Prestasi jumlah anggota DPR yang korupsi? Tidur saat rapat? Maaf saja, saya memang kesulitan untuk menemukan prestasi para anggota DPR. Tapi udah deh, nggak ada perayaan ulang tahun itu sudah betul. Lagian, merayakan ulang tahun juga bukan budaya kita sebagai orang Indonesia. Budaya kita itu kepak sayap pasang foto di baliho sebanyak-banyaknya. Pffft.
Oh ya, sampai lupa, belum ngucapin ulang tahun. Selamat ulang tahun lembagaku yang menaungi para wakilku. Semoga semakin mengepakkan sayap di darat, laut, udara, dan papan-papan baliho.
Tapi jujur, saya sendiri baru tahu kalau lembaga yang katanya tempat orang-orang hebat tidur saat rapat ini memiliki tanggal lahir. Tepatnya 29 Agustus 1945, 76 tahun yang lalu. Usia yang sudah sangat tua. Seumuran dengan orang tua saya.
Sialnya, meski sudah tua, tapi kok ya sering nggak bijaksana. Bukan bermaksud durhaka dan melawan sama orang tua. Tapi memang faktanya seperti itu. Semakin tua semakin menjadi-jadi–tidak bijaksana dan banyak yang korupsi. Mbokya malu sama umur. Sudah tua kok ya nggak tobat-tobat.
Menurut data Indonesia Corruption Watch (ICW) sepanjang 2014-2019 lalu (belum termasuk 2020-2021), tercatat sebanyak 24 anggota DPR ditetapkan sebagai tersangka korupsi. Secara keseluruhan, ada 254 anggota dan mantan anggota dewan jadi tersangka. Ini membuktikan bahwa anggota DPR sungguh asoy sekali dalam prestasi korupsi. Bahkan, lembaga negara yang mengatasnamakan wakil rakyat ini tercatat sebagai lembaga terkorup di negeri ini. Sungguh ironi.

Rerasanya, melihat banyak moral individu anggota DPR ini membuat rakyat semakin sulit melihat prestasi DPR. Malah yang selalu tak ingat itu, nama-nama DPR yang terjerat kasus korupsi dan saat “atraksi” di TV. Seru sekali itu.
Sebenarnya sih, DPR itu memiiki tugas dan wewenang yang sangat penting sebagai penyeimbang bernegara. Tapi masalahnya, tugas dan wewenang itu sering hanya menjadi pajangan dan kunci jabawan saat mengikuti ujian tes calon perangkat desa. Misalnya: Di bawah ini yang menjadi tugas dan fungsi DPR adalah? (a) Fungsi legislasi (b) Fungsi anggaran (c) Fungsi pengawasan (d) Tiduran (e) a, b, dan c salah, yang benar d.
Mungkin karena sadar bawah DPR tidak memiliki prestasi yang patut dibanggakan. Sehingga kata yang paling bijaksana untuk diucapkan adalah berbenah dan melakukan perbaikan-perbaikan, sebagaimana yang diucapkan Ketua DPR RI Puan Maharani.
“Tidak ada hal yang utama bagi DPR selain aspirasi rakyat. Di ulang tahun ke-76 ini, DPR akan terus berbenah diri dan terus belajar untuk mendengar, memahami, dan menyalurkan aspirasi rakyat,” kata Mbak Puan Kepak Sayap sebagaimana dikutip dari dpr.go.id.
Dalam momentum HUT tersebut, Mbak Puan Kepak Sayap seakan menjadi sosok yang sangat bijaksana. Mbak Puan Kepak Sayap menyadari bahwa DPR masih banyak kekurangan. Sehingga, segala masukan dan kritik dari masyarakat akan menjadi pelecut DPR untuk bekerja lebih baik lagi.
“DPR dipilih langsung oleh rakyat, maka masukan dan kritik dari rakyat adalah ‘vitamin’ buat kami (DPR) untuk terus belajar menjadi penyambung lidah rakyat yang lebih baik lagi,” kata Mbak Puan Kepak Sayap.
Lebih lanjut Mbak Puan Kepak Sayap juga mengajak kepada semua nggota DPR untuk bergotong royong membantu rakyat di tengah kesusahan pandemi. Caranya, dengan membuka dapur umum di bawah baliho Kepak Sayap, membagikan sembako, obat-obatan, dan vitamin untuk meringankan beban masyarakat.
Tenane Mbak. Ya udah. Rakyat usul ni. Daripada menghamburkan-hamburkan uang untuk pasang baliho yang malah jadi bahan candaan netizen, mending uangnya dimanfaatkan untuk membantu rakyat. Gimana Mbak? Mari kita kepakkan sayap bersama-sama untuk Mbak Puan RI 1. Ups, keceplosan deh bakat jurkam saya.