Dear, Founder and Editor Mas Imam Sarozi
Mas, beberapa hari ini emosi saya umup mumbul-mumbul. Pasalnya pas ngopi dibully. Di grup Watsap dienyek ra karu-karuan. Sebab sebentar lagi memasuki bulan puasa dan saya belum punya pacar alias jomblo, Mas.
Maklum umur saya sudah 27 lah kok gak pernah pacaran. Sampek saya sering mbatin “mosok rugi olehku sunat?”
Menurut mereka, kalau punya pacar ada yang ngucapin buat buka dan sahur. ”Selamat buka puasa, Sayang. Maem yang kenyang jangan lupa sholat magrib terus terawih. Emmmuach”. Aku nelongso, Mas. Gak bisa pamer Skrinsot percakapan mesra ramadhan.
Apalagi pas Idul Fitfi podo gowo gandengan dewe-dewe. Aku cuma iso ngempet isin, Mas. Setiap ditanya tetangga ‘Kapan Nikah?’ pasti tak jawab ‘Sesok nek tangiku ra kawanen’
Menurut sampean, piye solusi buat saya, Mas? Ini perkara berat dan bulet.
Terima kasih.
-Ali H.
Jawab
Dear, Mas Ali H.
Jodoh, kematian, rizki sudah Allah atur. Tenang. Persoalan belum dapat pacar, itu perkara lain. Bisa jadi usahamu eskaesde (Sok kenal sok dekat) belum menemukan strategi yang pas. Atau, modalmu kurang. Modal narsis, modal dompet, modal sepeda, atau modal-modal yang lain yang penting tidak modal-madil saja. Jangan menyerah! Seperti lagunya D’masiv. Pokok e wani. Lanang kok.
Sabar. Jangan dahulukan emosi. Nanti cepat tua. Utamakan senyum biar awet muda—dengan catatan kalau senyum jangan sendiri. Biarkan mereka membully-mu. Ngopimu bayar dewe, rasah wedi. Tetep utamakan wani. Wong lanang kudu tatag disegala medan. Tahan banting dan gojlokan.
Persoalan umur jangan membuat hatimu gelisah. Semakin tua usia keris, maka semakin perkasa. Tetaplah bangga. Busungkan dada. Kalau perlu umumkan ke kuping tetanggamu ‘Emas tuo karo emas enom larang ragane seng tuo dadi aku iki barang limited edisen sok digawe rebutan’.
Ramadhan itu bulan untuk fokus beribadah, bukan pamer setori bukber atau dibangunin pacar pas sahur apa tidak. Masak kalau gak punya pacar gak bisa bangun sahur sendiri? Lemah amat tho, Mas. Penting bisa makan masakan Emak wes seneng. Pacar itu status sementara. Sedangkan Emak status selamanya. Pacar bisa pergi memilih yang lain, tapi Emak kan setia disampingmu meski ada yang lain—istrimu nanti.
Tenang saja. Tidak akan rugi sunatmu, Mas. Sabar aja. Dinikmati kejombolan itu dengan bijaksana. Misal mendekati cewek ya jangan yang sudah punya pacar. Apalagi yang sudah punya suami. Sedo dibacok sampean.
Berikut ini tips jitu ala Wilwatekta.id untuk mendekati wanita:
Pertama, saat berkenalan jangan langsung menciumnya. Itu tidak baik dan dosa. Usahakan dengan kalem, santuy, dan berkharisma.
Kedua, jangan lupa memakai pakaian. Ini kesalahan fatal jika dilakukan. Indonesia beda dengan Eropa. Kalau diluar negeri biasa aja, tapi kalau disini sampean tidak memakai baju pas kenalan bisa-bisa kabur. Stop jangan dibayangkan. Nanti meresahkan.
Ketiga, cek dulu dia wanita beneran atau tidak. Takutnya transgender atau wanita jadi-jadian. Itu bisa bahaya. Menyesal itu datangnya belakangangan, kalau depan itu pembukaan. Pastikan dengan seksama dan penuh pertimbangan.
Terakhir, sebelum memulai pendekatan mintalah doa kedua orang tua. Itu yang penting. Doa orang tua itu sungguh mujarab.
Tetap jalani harimu seperti biasa. Punya pacar atau tidak bukan jaminan bahagia. Anggap saja hatimu belum menemukan tambatan jiwa senada. Soal hati memang kadang rumit. Hanya karena punya pacar terus dianggap status yang luar biasa, itu salah. Selain itu bisa merusak konsentrasi belajar, pacaran juga menyebabkan serangan terhadap ketahanan pangan. Penting ini saya utarakan, coba hitung saja biaya pacaran; Pedekate (Pendekatan) butuh kuota internet. Mau kencan butuh bensin dan jajan. Ulang tahun beli kado. Pas anniversary jadian ajak makan-makan. Hemmm… bayangno ngenese konco-koncomu. Gaji pas-pasan malah pacaran opo gak nelongso.
Tetaplah bangga dengan kejombloanmu, Mas.
Selamat berjuang melewati bulan ramadhan tanpa pasangan. Penting iso ngopi lan rokokan. Kolo-kolo nek bosen yo telpon gendangan e konco seng apik an.
Salam Jomblo bahagia
-Founder and Editor Mas Imam Sarozi