• Kirim Naskah
Wilwatekta.id
No Result
View All Result
  • Esai
  • Peristiwa
  • Tokoh
  • Pesan
  • Liputan
  • Fiksi
  • Pilihan Redaksi
  • Pitutur Kamituwo
  • Esai
  • Peristiwa
  • Tokoh
  • Pesan
  • Liputan
  • Fiksi
  • Pilihan Redaksi
  • Pitutur Kamituwo
No Result
View All Result
Wilwatekta.id - edukasi tanpa tendensi
No Result
View All Result
Home Liputan

Dilema Mahasiswa yang Lupa dengan Perannya

Dari Acara Bedah Buku “Mahasiswa Revolusimu Belum Selesai"

Redaksi by Redaksi
25/10/2021
in Liputan, News
0

WIlWATEKTA.ID – Mahasiswa dulu dan sekarang itu beda. Dulu, mahasiswa sangat serius dalam belajar dan bertanggungjawab pada keilmuan. Ibarat kata, lebih mengedepankan kualitas ketimbang ijazah. Sedangkan mahasiswa sekarang, nuansanya lebih kental pada senang-senang ketimbang membaca buku, diskusi, dan ikut organisasi. Tidak semua, tapi rerata.

Pernyataan menohok untuk mahasiswa gemar TikTok-kan dan rebahan dan itu disampaikan Wawan Purwadi, founder Wilwatekta.id saat menjadi narasumber dalam kegiatan bedah buku “Mahasiswa Revolusimu Belum Selesai” yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Agama Islam (IAI) Al Hikmah Tuban. Acara yang berlangsung di aula kampus setempat, Minggu (24/10).

Turut diundang sebagai pembanding dalam acara bedah buku karya Mutholibin tersebut, yakni Vita Fitriyatul Ulya. Dia adalah dosen PGMI IAI Al Hikmah sekaligus pegiat literasi di kampus setempat.

Selaku pembedah, Mas Wawan menyampaikan, isi buku yang terdiri dari 31 judul dan 169 halaman yang ditulis secara apik oleh Bung Bin—sapaan akrabnya Motholibin, itu tidak jauh dari tanggung jawab mahasiswa sebagai agent of change. Mahasiswa memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam melakukan perubahan sosial. Sayangnya, di era kiwari ini banyak sekali mahasiswa yang tidak paham terhadap perannya sendiri.

“Melihat mahasiswa sekarang itu miris sekali, rerata mereka hanya mengejar gelar sarjana. Malas membaca, malas diskusi, dan apatis terhadap organisasi. Padahal, membaca, diskusi, dan ikut organisasi adalah bekal untuk menjalankan peran strategis itu,” tegas Mas Wawan.

Diungkapkan Mas Wawan, buku dengan judul “Mahasiswa Revolusimu Belum Selesai” ini merupakan kumpulan esai Bung Bin yang kemudian dikumpulkan dan dirajut menjadi sebuah buku. Pesan yang ingin disampaikan Bung Bin dalam buku ini, adalah menumbuhkan kembali ghiroh atau semangat gerakan mahasiswa di era modern.

“Bung Bin ingin mengingatkan kepada kalian semua, bahwa revolusimu itu belum selesai. Jangan enak-enakan dan hanya rebahan saja,” ujar Mas Wawan dengan harapan besar—tumbuh kembali budaya membaca, diskusi, dan berorganisasi.

Sementara itu, Vita Fitriyatul Ulya selaku pembanding memberikan apresiasi terhadap buku yang ditulis oleh Kepala Suku Gerakan Tuban Menulis (GTM) itu. Menurutnya, buku yang tidak tebal dan juga tidak terlalu tipis ini sangat enak dibaca. Memahaminya juga mudah sekali. Bahasa yang digunakan sangat sederhana dan komunikatif.

“Buku ini harus dibaca oleh mahasiswa. Di dalamnya banyak sekali kata motivasi yang mampu meningkatkan semangat mahasiswa, bahwa revolusimu belum usai,” kata Bu Vita.

Tags: Bedah BukuDilema MahasiswaGtmIAI Al-HikmahMahasiswa Revolusimu Belum SelesaiMutholibin
SendShareTweet
Redaksi

Redaksi

Next Post
ilustrasi tegar

Tegar, Peraih Emas PON XX Papua asal Tuban dan Pelajaran Hidup untuk Tidak Berharap Apresiasi dari Pemerintah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Foto Aditya Halindra Faridzky Bupati Terpilih Tuban

4 Hal yang Mungkin Hilang Setelah Mas Lindra Dilantik Jadi Bupati

20/04/2021
Membangun Infrastruktur di Wilayah Perbatasan Bojonegoro-Tuban itu Berat, Biar Bu Anna Saja

Membangun Infrastruktur di Wilayah Perbatasan Bojonegoro-Tuban itu Berat, Biar Bu Anna Saja

12/04/2021
Mas Bupati

Surat Terbuka untuk Pejabat Generasi Tua: 3 Tips Supaya Tidak Tratapan Dipimpin Mas Lindra

26/06/2021
Mas Lindra dan Pak Riyadi

3 Cara Sederhana Melihat Hubungan Mas Bupati dan Pak Wabup, yang Katanya Sudah Tidak Harmonis

23/06/2021
Sinta dan Hasratnya kepada Buku

Sinta dan Hasratnya kepada Buku

Wujudkan Tradisi Literasi, SMP Islam Sunan Bejagung Gandeng Gerakan Tuban Menulis

Wujudkan Tradisi Literasi, SMP Islam Sunan Bejagung Gandeng Gerakan Tuban Menulis

Gus Yaqut menyapa jemaat paska ibadah Natal terbatas di GPIB "Immanuel" / Gereja Blenduk Kota Semarang

Gus Yaqut: Saatnya Mengembalikan Agama Sebagai Inspirasi, Bukan Aspirasi

Masyarakat Menjadi Korban Penghisapan atas Keserakahan Penguasa

Masyarakat Menjadi Korban Penghisapan atas Keserakahan Penguasa

Wujudkan Tradisi Literasi, SMP Islam Sunan Bejagung Gandeng Gerakan Tuban Menulis

Wujudkan Tradisi Literasi, SMP Islam Sunan Bejagung Gandeng Gerakan Tuban Menulis

15/05/2022
SDM dan Kesempatan Kerja di Kabupaten Tuban

SDM dan Kesempatan Kerja di Kabupaten Tuban

28/04/2022
Telaah Penguatan Gerakan Organisasi PMII, Pasca Reformasi dan Era Digitalisasi

Telaah Penguatan Gerakan Organisasi PMII, Pasca Reformasi dan Era Digitalisasi

28/04/2022
Transformasi Gerakan Merawat Peradaban, PMII Di Era Post Truth Dan Digitalisasi

Transformasi Gerakan Merawat Peradaban, PMII Di Era Post Truth Dan Digitalisasi

18/04/2022



Edukasi Tanpa Tendensi
Media alternatif di kabupaten Tuban, platform digital anti mainstream membawa degup kebahagiaan secara konstruktif.

Info Kerjasama
redaksi@wilwatekta.id

Kategori

  • Budaya
  • Esai
  • Fiksi
  • Liputan
  • News
  • Peristiwa
  • Pesan
  • Pilihan Redaksi
  • Pitutur Kamituwo
  • Religi
  • Sejarah
  • Tokoh

Wilwatekta ID © 2021

  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontak
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Esai
  • Peristiwa
  • Liputan
  • Tokoh
  • Religi
  • Fiksi
  • Pilihan Redaksi
    • Pitutur Kamituwo

© 2021 Wilwatekta - Mengabarkan dengan bahagia Wilwatekta.

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.