Wilwatekta.id – Bupati Tuban Fathul Huda menyebut, pembangunan gedung baru calon pengganti kantor Pengadilan Negeri (PN) Tuban, yang Senin (12/4) lalu resmi ditandai dengan peletakan batu pertama, adalah salah satu effort Pemkab Tuban dalam menyambut Kabupaten Tuban sebagai kota industri nan metropolis.
Pernyataan yang disampaikan Pak Bupati itu menyusul rencana pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) di Tuban, yakni pembangunan kilang minyak di wilayah Kecamatan Jenu.
Dikatakan Pak Bupati, pembangunan gedung yang representatif diperlukan seiring dengan pengembangan Tuban pada masa mendatang. Mengingat sejumlah proyek strategis nasional yang akan dibangun di Tuban.
“Nantinya Kabupaten Tuban akan menjadi kota metropolis,” katanya.(dikutip dari tubankab.go.id)
Apa yang disampaikan Pak Bupati ini layaknya orang yang hendak rekreasi. Sebelum berangkat, hal yang harus dilakukan adalah prepare—mempersiapkan sesuatu yang dibutuhkan—sebagai bekal saat perjalanan dan sesampainya saat di tempat rekreasi.
Prepare infrastruktur yang disampaikan Pak Bupati ini layaknya bekal pakaian ganti yang akan dibawa selama rekreasi. Agar tidak dianggap sebagai orang desa yang kuper (kurang pergaulan), maka pakaian yang dibawa harus yang bagus-bagus dan fashionable. Sehingga tampak modis dan terlihat keren. Nggak malu-maluin.
Tiba-tiba saya membayangkan, seperti apa Kabupaten Tuban setelah adanya pembangunan kilang minyak yang katanya memiliki nilai investasi di atas Rp 200 triliun itu. Pikiran saya pun langsung berkelindan dengan hal-hal yang sangat modern—sebagai perwujudan kota metropolis.
Tentu saja kita boleh mengkhayal dan bermimpi bagaimana Tuban ke depannya nanti, yang katanya akan menjadi kota industri. Membayangkan, akan banyak berdiri hotel-hotel berbintang, tempat-tempat hiburan yang menyenangkan, dan tentunya hilir mudik pegawai kantoran yang bekerja di kilang minyak, yang tampan-tampan dan cantik-cantik dengan gaji selangit.
Ini sama halnya kita membayangkan bagaimana perkembangan teknologi di masa depan. Tentu, akan lebih canggih dari sekarang.
Sialnya, terkadang kita lupa dalam menyiapkan SDM. Pun dengan yang saya rasakan di Tuban. Sepertinya kita hanya sibuk menyiapkan pakaian, bukan SDM.
Saya belum melihat secara utuh dan konkret melalui program dan kegiatan Pemkab Tuban dalam menyambut pembangunan kilang minyak di Tuban. Padahal, investasi SDM adalah investasi jangka panjang. Investasi yang baru bisa dipetik dalam 10-20 tahun ke depan.
Mari kita jujur dengan industri yang sudah ada sekarang. Berapa SDM unggul masyarakat asli Tuban yang mampu memberikan warna pada setiap industri besar yang ada di Tuban.
Ini penting untuk menjadi diskursus kita bersama. Yang kita butuhkan dalam menyambut industri kilang minyak di Tuban bukanlah sekelompok kecil orang yang dianggap genius. Namun, yang kita butuhkan adalah SDM masyarakat secara luas, yang nantinya mampu mengimbangi iklim industrialisasi yang akan tumbuh pesat di Tuban. (Mohon maaf) bukan infrastruktur sebagai gaya-gayaan.
Karenanya, hal yang terpenting untuk segera disiapkan adalah SDM. Sudahkan itu disiapkan? Sudahkah sekolah-sekolah dan universitas yang ada di Tuban ini menjadi ladang untuk melahirkan generasi yang unggul. Generasi yang tergila-gila pada literasi, sains, teknologi, teknik, serta ilmu pengetahuan secara umum.
Sudahkah?
Kita boleh bermimpi memasuki era industrialisasi 4.0, atau bahkan 5.0, yang segala permasalahan sosial bisa diselesaikan dengan teknologi. Tapi jangan lupa merenung: Sudah siapkan kita memasuki era itu?
Jangan-jangan kita hanya bermimpi, dan saat bangun ternyata masih 1.0. (*)